Jumat, 19 Februari 2016

Promosi Buku Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis

Promosi buku Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis karangan saya Albert Kurniawan. Bagi yang membutuhkan bisa hubungi saya, harga normal Rp 45.000,-. Wilayah Bandung bisa sistem antar. Bila butuh banyak, bisa diberikan diskon potongan harga,

Kamis, 04 Februari 2016

Renungan 5 Februari 2016

Renungan Jumat Pagi. Sebuah pepatah lama mengatakan, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Bagaimana bila guru kencing berlari? Kelakuan sang murid sudah pasti akan lebih parah lagi. Jika murid terlambat, maka murid bs membuat alasan guru nya jg sering telat. Perumpamaan tersebut memang untuk menggambarkan betapa harus berhati-hatinya orangtua dalam mendidik anak, karena anak adalah cermin dari orangtuanya. Anak akan memantulkan dengan jelas apa yang telah orangtuanya lakukan baik sembunyi atau terang-terangan. Jika saat kecil anak dididik secara keras, tegas, maka anak akan menurunkan jg pada generasi berikutnya. Ada sebuah kisah tentang keluarga dgn dua anak, orang tua anak dididik dgn keras, maka dia perlakukan sama, anak2 harus pintar, prestasi kuliah tinggi. Berbagai macam kursus, les pelajaran, musik. Namun dari dua anak tersebut penanggapan dgn dua hal berbeda, seiring jaman dan bertumbuh dlm komunitas, di saat pencarian jati diri, anak pertama merasa seperti dikurung di rumah, dipenjara, suatu hari ia memilih kebebasan. Namun kebebasan yg tak mampu terkendali, dan tersalurkan dgn cara salah. Orang tua mulai emosi marah, merasa tak berhasil mendidik, sejak kecil ibu sekolahkan, didik, tp knp km mengecewakan. Jawab sang anak pertama aku tak kuat, ibu selalu sibuk, tak pernah ada waktu untukku, ku selalu disibukkan dgn keinginanmu untuk les dan belajar, ku ga suka, Sekarang keinginanmu sdh terpenuhi hingga ku sarjana, ku mencari jakanku sendiri. Pribadiku sendiri. Si ibu langsung marah dan sedih, dia terus membawa pergumulan hidup dlm butiran2 doa tiada henti siang malam. Akhirnya si ibu berpasrah pada Tuhan, introspeksi, menyadari permasalahan komunikasi saat anak pertama kecil kurang, sang anak jg menurun sifat keras. Perlahan si ibu berbicara dari hati ke hati dgn anak, dan percaya dgn apa yg dilakukan tnp ada lg tuntutan, sebab apa yang dulu menurutnya baik blm tentu baik bagi sang anak. Jaman sdh berubah, lingkungan telah mengubah pribadi anak. Semoga kita mampu mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak yang baik, jauh sebelum ia dilahirkan, yaitu dengan terus berusaha menempa diri kita menjadi calon orangtua yang mengerti dan peka dengan talenta anak, ,mengarahkan dgn baik, tak memaksakan keinginan dan kekerasan hati. Karena, cermin pada diri tak akan berbohong tentang bayangan diri sendiri, mau diubah spt apa, tetap kembali ke sifat dasar orang itu sendiri.