Kamis, 23 Oktober 2008

Pentingnya Kesehatan Mental untuk

Setiap pribadi dalam dunia ini memiliki keunikan masing-masing. Namun keunikan tersebut tidak akan berguna dan berarti tanpa didukung dengan kesehatan mental dalam diri. Kesehatan Mental di sini berarti kesejahteraan psikologis, yang dapat dicirikan dengan pertumbuhan personal secara terus-menerus, sadar akan goal / tujuan dalam hidup, menerima diri sendiri dalam hubungan positif dengan orang lain.
Menurut DR. Amit Abraham telah banyak para psikolog yang mengidentifikasi dimensi kesehatan mental yang mencakup penerimaan diri atau harga diri, yang dicirikan lewat evaluasi positif atas diri sendiri dan pengalaman masa lalunya, pertumbuhan personal yang tercermin dalam kesadaran orang akan pertumbuhan dan perkembangan psikologi yang berkelanjutan, kesadaran bahwa seseorang dilahirkan dan hidup mempunyai tujuan dan makna, mengembangkan hubungan positif dengan orang lain, penguasaan atas lingkungan, dan yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk mengendalikan kehidupan secara personal.
Pernyataan serupa dikemukakan juga oleh Adi W. Gunawan. Menurut dia, kesehatan mental seseorang mencakup 3 hal yaitu :

1. Diri Ideal (Self-Ideal)
Maksudnya adalah sosok yang ingin kita capai di masa depan. Setiap orang pasti mempunyai diri ideal, baik disadari maupun tidak. Diri ideal menentukan sebagian besar arah hidup Anda. Diri ideal membantu menentukan arah perkembangan diri dan pertumbuhan karakter serta kepribadian.

2. Citra Diri (Self-Image)
Konsep kedua yaitu Citra Diri. Citra Diri adalah cara Anda melihat diri sendiri dan berpikir mengenai diri pada waktu sekarang ini. Citra diri dikenal juga dengan istilah “cerminan diri”. Anda akan melihat ke dalam cermin untuk mengetahui bagaimana Anda harus bertindak atau berlaku pada suatu keadaan tertentu. Anda akan selalu bertindak dan bersikap sesuai dengan gambar yang muncul pada cermin diri Anda. Kalau Anda “melihat” diri sebagai orang sukses dan percaya diri, maka Anda akan bertindak layaknya orang sukses dan percaya diri. Sebaliknya bila Anda “melihat “ diri sebagai orang yang gagal dan tak mampu, maka Anda akan bertindak persis dengan cermin diri.

3. Harga Diri (Self-Esteem)
Harga diri dapat didefinisikan sebagai kecenderungan dalam diri seseorang dalam memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, mampu dan memiliki keunggulan serta kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang mendasar. Harga diri akan menentukan semangat, antusiasme, dan motivasi diri. Harga diri merupan perbandingan antara diri ideal dan citra diri. Bila Citra diri sejalan / mendekati diri ideal maka harga diri akan tinggi. Bila citra diri sangat jauh dibandingkan diri ideal maka harga diri akan rendah.
Berikut ini di bawah terdapat table yang menggambarkan pengaruh harga diri terhadap diri :

Pengaruh harga diri rendah
Pengaruh harga diri tinggi
Tidak percaya diri
Keyakinan diri besar
Prestasi rendah
Prestasi tinggi
Menghindari tanggung jawab
Penuh tanggung jawab
Takut akan sukses
Berani sukses
Tidak disiplin
Disiplin
Perilaku tidak produktif : Takut, marah, merasa bersalah, cemburu, tertekan, menghindar dari risiko
Perilaku produktif : Rmah, pemaaf, sopan,berani mengambil risiko
Tidak ada tujuan / arah hidup
Tujuan spesifik / arah hidup jelas
Tingkat energi rendah
Tingkat energi tinggi


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
Banyak aspek kehidupan dapat memepengaruhi kesehatan mental. Bidang-bidang ini meliputi kehidupan kerja, keluarga, dan peran sosial dalam masyarakat. Pengalaman negatif dalam bidang-bidang ini, seperti bos yang tidak baik atau keluarga tak harmonis.
Pengaruh penting yang mempengaruhi kesehatan mental adalah stress. Stres dapat timbul karena banyak tekanan yang muncul. Penyebab stress banyak sekali, karena perceraian, kematian, kehilangan pekerjaan, gagal meraih tujuan dalam hidup.
Faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental dan sangat sering dialami adalah Ketakutan. Kebanyakan ketakutan sekarang ini bersifat psikologis. Kekhawatiran, ketegangan, rasa malu, panik, dan semua hal berakar dari imajinasi yang negatif. Selain itu ada beberapa faktor lain yang mungkin tidak terpikirkan oleh Anda, hal-hal yang mampu mempengaruhi kesehatan mental : Keturunan, Pendidikan, Hoki / keberuntungan, Nasib / takdir, Shio / Zodiak, Jenis kelamin, Merasa sukses hanya untuk orang-orang tertentu, usia, keterbatasan financial, dan kesehatan fisik yang tidak menunjang.


Seberapa besar Kesehatan Mental Anda?

1. Saya tidak percaya dengan kemampuan saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

2. Masalah-masalah kecil mudah mengganggu saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

3. Saya cemas mengenai masa depan saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

4. Saya tidak mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

5. Saya mengalami fluktuasi mood
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

6. Saya mengalami perasaan tidak aman
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

7. Orang lain harus membantu saya membuat keputusan
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

8. Ketika dalam kelompok saya merasa tidak aman
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

9. Saya merasa bahwa saya kehilangan penghormatan terhadap diri
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

10. Saya tidak dapat mencapai keputusan bahkan ketika saya ingin melakukan suatu hal
tertentu
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

11. Saya punya perasaan bahwa bencana mungkin akan menimpa saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

12. Saya tidak dapat menyelesaikan tugas sekaligus
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

13. Saya tidak dapat memecahkan masalah saya sendiri
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

14. Saya merasa bahwa masa depan saya tidak terencana dan terdefinisikan dengan jelas
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

15. Saya berpaling dari tanggung jawab
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

16. Saya tidak dapat mengambil keputusan cepat dalam masalah apapun
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

17. Saya merasa bahwa dunia ini sangat tidak ramah
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

18. Saya memerlukan lingkungan kerja yang kondusif
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

19. Saya tidak puas dengan hidup saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

20. Saya putus asa ketika gagal dalam suatu tugas
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

21. Saya tidak dapat bergaul baik dengan orang-orang di sekitar saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

22. Saya merasa depresi dan ditolak
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

23. Saya merasa rendah diri
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

24. Saya marah meskipun hanya karena sedikit kata yang tidak menyenangkan
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

25. Saya merasa hidup menjadi beban bagi orang lain dalam keluarga saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

26. Kesulitan-kesulitan kecil mengecewakan saya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

27. Saya kurang konsentrasi ketika bekerja
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

28. Saya sempat berpikir membangun istana di udara
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

29. Saya tidak punya pendekatan yang fleksibel
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

30. Dalam lingkungan yang buruk saya bertindak tanpa memperhatikan fakta-fakta
sebenarnya
Selalu / sering / kadang-kadang / tidak pernah

Setelah Anda memberikan jawaban, beri 1 poin untuk selalu ; 2 poin untuk sering; 3 poin untuk kadang-kadang ; dan 4 poin untuk tidak pernah. Jumlahkan poin-poin yang diperoleh.


Poin / Skor
Arti
91-120
Kesehatan Mental sangat baik
61-90
Kesehatan Mental baik / rata-rata
31-60
Kesehatan Mental buruk
0-30
Kesehatan Mental sangat buruk
Cara Untuk Meraih Kesehatan Mental

Berikut ini ada beberapa trik / trik yang dapat membantu langkah Anda untuk dapat meningkatkan kesehatan mental dan mengubah cara berpikir menjadi positif :

1. Kembangkan dalam diri Anda perasaan aman. identifikasi perasaan tidak aman dalam
diri dan sekitar Anda. Sebagian perasaan tidak aman itu mungkin riil atau sebagian
besar hanya imajiner. Perasaan tidak aman muncul karena kurangnya kepercayaan diri.
kita merasa tidak mampu menanganani situasi yang sulit, mulai cemas akan nasib masa
depan, menyerah dan mundur sebelum berjuang mencoba. Yang harus dilakukan agar
memiliki rasa percaya diri adalah :
I. Berpikir sukses, jangan berikir gagal. Cobalah setiap pagi Anda melihat cermin,
dan mengatakan bahwa saya bisa, saya berhasil. Hal tersebut akan banyak
membantu memotivasi diri untuk percaya bahwa Anda dapat memberikan yang
terbaik
II. Ingatkan bahwa Anda lebih baik dari yang dikira. Orang sukses bukanlah orang
yang super. Sukses tidak didasarkan atas nasib, orang akan sukses jika
mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri dan apa yang dikerjakan.
III. Percaya – Besar. Besar kecilnya keberhasilan ditentukan oleh besar kecilnya
kepercayaan. Pikirkan tujuan-tujuan yang kecil, maka harapkan hasil-hasil yang
kecil juga. Pikirkan tujuan-tujuan besar dan dapatkan keberhasilan besar. Gagasan
besar dan rencana besar seringkali lebih mudah yang pasti tidak lebih sulit
dibanding rencana kecil
***
2. Lakukan evaluasi diri dengan jujur. Kenali diri Anda sendiri. Identifikasi kekuatan
Anda dan terimalah kelemahan diri. Menerima dan kemudian mengatasi kelemahan,
hal ini akan memperkuat diri. Anda akan memiliki sumber daya yang lebih kuat.
Yang harus Anda lakukan untuk mengurangi kelemahan :
I. Tonjolkan kemampuan atau talenta yang Anda miliki secara maksimal. Jika perlu
perdalam terus kemampuan Anda agar Ekspert / ahli dalam bidang yang ditekuni.
II. Jangan pernah menyerah, hambatan merupakan tantangan yang akan membuat
makin berkembang dan semakin mengetahui bagaimana cara Anda harus
menyikapi dan mencoba mencari solusi yang terbaik
***
3. Kembangkan spontanitas dan emosionalitas. Anda harus spontan dalam semua yang
dilakukan. Jangan menunggu didorong atau dikritik. Suntikkan energi dan
pertahankan. Bersikaplah hangat terhadap orang lain karena Anda akan menuai apa
yang ditanam. Menerima kehangatan emosional dari orang lain akan baik bagi
kesehatan mental Anda.
***
4. Jaga hubungan yang efisien dengan realitas. Mulailah bermimpi tentang hal-hal positif
dan sedapat mungkin mengubahnya menjadi kenyataan. Belajarlah untuk hidup di
dalam dunia ini bukan di luarnya. .
***
5. Milikilah hasrat badaniah yang memadai dan kemampuan untuk memenuhinya.
Manusia tidak dapat hidup hanya dengan roti saja. Dia memerlukan kebutuhan biologis
lainnya dan mempunyai kemampuan untuk memenuhinya. Makan, minum, tidur, dan
tidur yang cukup. Selain itu, manusia juga memerlukan beberapa kebutuhan lainnya :
Kebutuhan psikologis, sosial, penghargaan, dan juga kebutuhan akan aktualisasi diri.
Hal ini seperti yang diutarakan oleh Maslow yang terkenal dengan Hukum Hierarki
Kebutuhan :
V
IV
III
II
I
Keterangan Gambar :
I . Kebutuhan Fisik : Rasa lapar, haus, perlindungan (papan, sandang), seks, dan
kebutuhan jasmani lainnya.
II. Kebutuhan Psikologis : Keselamatan, dan perlindungan terhadap kerugian fisik
dan emosional.
III. Kebutuhan Sosial : Kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik, persahabatan.
IV. Kebutuhan Penghargaan : Harga diri, otonomi da prestasi, serta faktor
penghormatan dari luar seperti status, pengakuan, dan perhatian.
V. Kebutuhan Aktualisasi Diri : Dorongan untuk menjadi sesuatu sesuai ambisinya.
Contoh : Pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.
***
6. Miliki pengetahuan yang memadai tentang diri sendiri. Kenali diri Anda sendiri dan
kesehatan akan datang. Kita sering tidak mengenal diri kita sendiri. Kita cenderung
terlalu merendahkan atau terlalu mengunggulkan diri. Kedua sikap itu memiliki
kelemahan. Kita adalah kita dan bukan apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Namun,
kita harus selalu berpikir positif tentang diri kita sendiri.
***
7. Miliki kepribadian yang utuh dan konsisten. Kita harus tampil utuh. Kita harus
memiliki konsistensi dalam pemikiran dan tindakan. Jangan sampai memiliki
kepribadian terbelah. Ingat, bersatu Anda teguh bercerai Anda runtuh. Hal yang sama
berlaku juga untuk kepribadian. Orang yang utuh dan konsisten dengan pikiran
seimbang akan selalu kuat dan sehat mentalnya.
***
8. Miliki tujuan hidup yang memadai. Kehidupan tanpa motif adalah kehidupan tanpa
tujuan. Anda hidup di dunia ini dengan tujuan. Tetapkan maksud dan tujuan dalam
hidup. Lalu raihlah tujuan tersebut menjadi kenyataan. Lihatlah kesenangan-
kesenangan yang timbul setelah pencapaian itu. Pencapaian itu memberi kebahagiaan
dan kegembiraan yang merupakan kunci bagi kesehatan mental.
Beberapa tips agar tepat tujuan :
I. Janganlah kaku tentang sasaran. Banyak orang telah membuat sasaran / tujuan
untuk menjadi dokter / insinyur dan sekarang mereka telah berhasil sesuai tujuan
hidup. Ada pula orang lain yang mengalami kegagalan. Mengapa mereka bisa
memperoleh keberhasilan? Kuncinya adalah mereka memberi peluang untuk faktor-
faktor yang perlu dirubah, dikoreksi, dimodifikasi, dan disesuaikan dengan kondisi
saat itu.
II. Berlakulah realitas dengan sasaran –sasaran Anda. Belajarlah untuk membedakan
fantasi dan sasaran. Sasaran harus dapat dicapai dan terjangkau oleh talenta dan
kemampuan. Sumber pendukung untuk sementara tidak terlalu penting. Akan
tersedia selama sasaran-sasaran dapat dicapai. Yang diperlukan adalah kepercayaan
bahwa Anda dapat menerapkannya.
III. Tetapkan sasaran / tujuan yang jelas dan dapat dipantau. Buatlah rencana mulai dari
waktu yang paling jauh / rencana jangka panjang, tetapkan tujuan yang sesuai
dengan kemampuan. setelah itu buat rencana / tujuan dengan lebih spesifik, tujuan
apa saja yang dapat Anda lakukan dalam waktu dekat ini / jangka pendek, ambil
saja rencana dalam satu pekan ini.
IV. Bersiaplah untuk memodifikasi atau bahkan membuang sasaran / tujuan tertentu.
Anda harus dapat menentukan waktu untuk mengadakan suatu perubahan. Jangan
menyerah begitu saja. Ubah atau perbaiki sasaran bila Anda mengetahui sasaran
tersebut berada jauh di luar jangkauan. Lalu percayalah bahwa itu merupakan
langkah terbaik yang dapat dilakukan.
V. Anda tidak perlu membicarakan sasaran Anda dengan semua orang.
Sasaran Anda mungkin adalah sebuah kesepakatan antara Anda dan Tuhan atau
mungkin seorang yang sangat dekat dengan Anda, seorang yang dihormati karena
karisma atau kebijaksanaannya. Seringkali memang baik untuk berbagi dengan
orang lain karena ini akan akan membantu ketika sasaran tidak berjalan baik.
***
9. Belajarlah dari pengalaman. Seorang anak yang terbakar akan takut pada api, tapi jika
sudah besar dia akan mengetahui kegunaan positif dari api. Kita semua memiliki
pengalaman baik dan buruk dalam kehidupan, dan kita belajar dari keduanya.
Pengalaman buruk mengajar kita untuk selalu memperoleh pengalaman baik. Tentu
saja, tidak ada guru yang lebih baik di dunia ini selain pengalaman.
***
10. Kembangkan kemampuan untuk memenuhi persyaratan kelompok. Manusia adalah
makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Kita memberi dan
menerima. Kita harus mengikuti norma dan memenuhi tuntutan sosial masyarakat.
Kita harus memberikan persetujuan untuk menghindari penolakan.
***

Mengenal Sikap Anda

“Kedewasaan bukan diukur dari usia, namun dapat dilihat dari cara kita
menjalani dan menyelesaikan masalah hidup”

Suatu hal yang nyata, bahwa sikap akan menentukan perilaku yang dilakukan, dan juga memainkan peran yang penting dalam membentuk kepribadian kita.
Kita dapat memprediksikan, jika seseorang memiliki sikap yang positif dan lurus, ia juga akan melakukan segala aktivitasnya dengan positif. Jadi sikap di sini merupakan pondasi utama dan dapat mencerminkan tingkah laku / perilaku seseorang.
Namun daripada itu perlu juga menyikapi dengan bijak bagaimana sikap dan pengaruh luar lainnya dapat mempengaruhi perilaku kita. Jangan sampai kita terjebak pada sikap prinsip yang akan menuup akses dengan dunia luar. Maka dar itu diperlukan sikap yang mudah beradaptasi dan fleksibel terhadap lingkungan.
Sikap adalah suatu keyakinan, perasaan, dan kecenderungan yang relative stabil terhadap sesuatu yang disebut obyek sikap. Sikap memiliki tiga komponen utama yaitu : keyakinan evaluatif mengenai obyek, perasaan mengenai obyek, dan juga kecenderungan perilaku terhadap obyek. Kita akan bahas satu per satu tiga komponen utama tersebut.
Keyakinan di sini meliputi fakta-fakta yang terjadi, opini dan pengetahuan umum kita terhadap obyek. Perasaan meliputi sikap benci, suka, tidak suka, dan sikap-sikap serupa lainnya. Kecenderungan perilaku mencakup kecenderungan kita untuk bertindak dalam cara-cara tertentu terhadap obyek-untuk mendekatinya, atau menghindar daripada obyek tersebut.
Tiga komponen di atas saling melengkapi dan konsisten satu sama lain. Sebagai contoh permainan emosi, jika kita punya perasaan positif terhadap sesuatu, kita cenderung punya keyakinan positif terhadap hal positif tersebut dan yang pada akhirnya kita akan berperilaku positif terhadap obyek tersebut. Namun hal tersebut tidak berarti setiap tindakan kita akan mencerminkan secara akurat sikap-sikap kita. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengembangkan sikap positif tersebut sehingga hal yang sama akan tercermin dari perilaku kita.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita dapat mengembangkan sikap sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Jawabnya adalah sikap akan terus berkembang selagi dia juga berkembang. Tapi tidak ada orang yang perkembangannya terpisah dari kehidupan orang lain. Setiap orang adalah makhluk sosial, yang mau tidak mau memerlukan orang lain. Dan dalam perjalanan hidupnya manusia pasti tak luput dari masalah dan pergulatan batin dalam hidup. Nah, lewat masalah dalam hidup kita dapat menemukan jawaban terhadap proses pengembangan sikap. Orang mengembangkan sikap yang baik terhadap obyek yang menjadi sasarannya, dan orang akan mengembangkan sikap yang tidak baik terhadap segala obyek yang akan menghalangi sasaran utama dalam hidupnya.
Sikap seseorang memiliki instrument “surplus”. Seseorang mengembangkan sikap sebagai respons terhadap masalah dan berusaha untuk memenuhi keinginan.
Sikap manusia adalah permanent, sikap tersebut akan melekat dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang berbeda guna memenuhi keinginan dan target utama.
Dari uraian di atas, kita mendapat satu faktor penting yang dapat membentuk sikap adalah : pemenuhan keinginan. Sikap di sini bukan hanya memberi makna bagi dunia seseorang, namun sikap akan berusaha melayani seseorang dalam usaha mencapai tujuan. Satu sikap tertentu dapat memenuhi berbagai tujuan, dan keinginan yang berbeda dan dapat melahirkan sikap yang sama.
Sikap bukan hanya berkembang dengan melayani keinginan, sikap juga dibentuk oleh informasi yang diterima. Sikap akan dibentuk atas dasar fakta-fakta yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Namun tidak semua sumber yang menjadi informasi menunjukkan ke arah kebenaran terkadang banyak beredar berita palsu, dan jika informasi tersebut telah teracuni oleh berita palsu maka kita akan susah membedakan., dan akan berakibat menyesatkan dan akan beresiko tertipu. Pada akhirnya, jika tidak ada fakta yang ditemukan, maka kita harus menciptakan “fakta” sendiri.
Kita dapat mecari fakta sendiri yang benar dan akurat dari sumber yang baik antara lain dari Guru, dosen, Koran, buku, TV, Radio yang menyajikan sesuatu yang benar. Namun sumber informasi tersebut juga tidak lepas dari kepalsuan, maka dari itu untuk menguatkan fakta, informasi yang terbaik adalah lewat pengalaman yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Jadi benar apa kata pepatah selama ini yang selalu mengatakan: “Pengalaman adalah Guru yang terbaik”
Pengalaman dalam hidup dapat kita temukan jika kita mau membuka diri dengan lingkungan, dan bersosialisasi dengan baik. Karena sosialisasi yang baik memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap. Kita dapat memberikan masukan dan juga menerima masukan atau informasi dari orang lain tentang fenomena / kejadian yang terjadi di luar langsung dari pengalaman orang-orang. Dari informasi tersebut kita harus dapat memilih, karena mungkin ada sikap yang sesuai atau tidak sesuai juga. Maka dari itu, pembentukan sikap kita akan menjadi kompleks dan akan ditemui banyak cara untuk dapat mengembangkan sikap.


Apakah Sikap Anda Positif?

1. Saya selalu mempertimbangkan perasaan semua orang ketika memutuskan masalah-
masalah yang berkaitan dengan kelompok
Ya / Tidak

2. Saya percaya bahwa semua orang akan menerima apa yang saya putuskan
Ya / Tidak

3. Saya percaya bahwa pelan tapi pasti akan mengarah pada kemenangan
Ya / Tidak

4. Rendah hati itu sesuatu yang agung
Ya / Tidak

5. Saya dapat mencapai apa yang saya impikan
Ya / Tidak

6. Semua orang punya potensi untuk melakukan apapun dari segala sesuatu
Ya / Tidak

7. Semua upaya selalu memperoleh imbalan positif
Ya / Tidak

8. Semua lahir untuk memenuhi suatu tujuan dalam hidup
Ya / Tidak

9. Dengan senang menerima kritik adalah kunci sukses
Ya / Tidak

10. Saya sangat percaya pada pepatah bahwa hewat waktu hewat biaya
Ya / Tidak

11. Saya selalu berterima kasih kepada semua orang atas kebaikan-kebaikan yang mereka
lakukan terhadap saya
Ya / Tidak

12. Saya suka membaca dan menulis di waktu luang
Ya / Tidak

13. Kebanyakan teman saya lebih baik daripada saya
Ya / Tidak

14. Saya menyukai tugas-tugas yang diberikan kepada saya
Ya / Tidak


Sekarang saaatnya Anda bisa cek jawaban. Jika ya, beri 1 poin dan setiap jawaban tidak beri 0 poin. Jumlahkan poin-poin yang Anda peroleh.

Poin / Skor
Arti
>11
Anda punya sikap positif
5-10
Anda punya sikap netral
0-4
Anda punya sikap negatif


Mengembangkan Sikap Positif
Memiliki sikap positif sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan kepribadian. Jika Anda tidak lulus tes, sikap Anda jangan berkecil hati. Anda dapat
mengembangkan sikap positif dengan mengucap syukur dan mengatakan bahwa Anda
masih diberi kesempatan untuk dapat memperdalam atau meningkatkan kemampuan Anda. Ini mungkin mudah dilakukan, namun memerlukan ketulusan, dedikasi, dan konsistensi. Kebutuhan Anda untuk mencapai sesuatu akan menentukan dan mengantar
ke gerbang kesuksesan.

Berikut ini ada beberapa trik / trik yang dapat membantu langkah Anda untuk dapat mengembangkan sikap positif :

1. Ubahlah Gaya Perseptual Anda
Kita melihat dunia melalaui kaca mata kita sendiri. Kita melihat kebaikan dan keburukan. Kita melihat keindahan dan kejelekan. Kita juga akan mengalami
keberhasilan dan kegagalan. Tapi sebenarnya apa yang kita lihat tidak selalu
merupakan realitas. Kita melihat apa yang kita rasakan dari dalam diri kita dan juga
apa yang ingin kita lihat. Persepi kita mencerminkan siapa kita dari dalam. Sikap,
keyakinan dan perasaan memaksa kita untuk mencari hal-hal yang konsisten di dunia
luar. Perhatian kita menjadi selektif dan kita tidak melihat realitas dalam totalitas tapi
hanya bagian-bagian saja. Informasi semacam itu bukan hanya merugikan kita tapi
juga orang lain yang berhubungan dengan kita. Kita harus belajar untuk memandang
situasi dalam totalitas dan kemudian menimbang kelebihan dan kekurangan sebelum
kita membentuk opini. Singkatnya, kita hars mengubah focus perhatian kita. Lihatlah
sisi baik sesuatu dan orang di sekitar. Kita semua punya kelemahan tapi kekuatan
kitalah yang menjadi titik terpenting. Kita harus mengidentifikasi dan
mengembangkan potensi kita dan orang lain untuk mencapai kehidupan yang efektif.
***
2. Hitunglah Keberhasilan-Keberhasilan Anda-Sebutkan satu per Satu
Hitunglah keberhasilan-keberhasilan Anda dan sebutkan satu per satu dan Anda
akan terkejut melihat betapa banyak yang telah dilakukan oleh orang lain untuk diri
Anda.Kebanyakan kita punya kecenderungan untuk memikirkan dan mendaftar sesuatu yang tidak dilakukan orang lain untuk kita. Kita tentu unya pengharapan-pengharapan
dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita harus menempatkan diri kita
sendiri di tempat mereka dan kemudian pikirkan apakah hal itu mungkin. Sebagai
contoh: Anak-anak sering mengajukan tuntutan yang tidak perlu terhadap orang tua tapi orang tua tidak selalu memenuhi kebutuhan. Bukan berarti orang tua tidak mencntai anak-anak mereka, tapi mereka menggunakan kebijaksanaan dan bertindak di dalam jalur keterbatasan yang mereka telah buat. Demikian pula, ketika target utama kita tidak terwujud, kita tidak sepatutnya menggerutu. Kita harus dapat berani menerima tantangan dan resiko yang buruk sekalipun, dan kita selayaknya harus berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah dilakukan untuk kita di masa sekarang dan kita harus terus berjuang melakukan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Karena itu kita harus mengembangkan sikap berterima kasih.
***
3. Pendidikan moral merupakan keharusan
Apakah Anda melek huruf? Apakah Anda terdidik? Dua pertanyaan ini mungkin kelihatan sama bagi Anda, tapi sebenarnya tidak. Ada perbedaan besar antara melek huruf dan pendidikan. Sebagian orang mungkin buta huruf namun terdidik. Orang yang melek huruf adalah orang yang dapat membaca dan menulis. Sementara orang yang terdidik adalah orang yang telah menerima pelatihan mental dan moral.
Kita harus punya moral. Masyarakat kita tidak menerima amoral. Kita harus mendidik diri kita sendiri dengan apa yang secara moral benar. Kita harus memperkuat super ego kita- yang merupakan representasi internal dari nilai-nilai dan ide-ide tradisional masyarakat dan yang membuat kita tahu mana yang benar dan yang salah serta menilai diri kita sendiri dan orang lain.
***
4. Kembangkan Perasaan Positif tentang diri Anda
Dalam istilah psikologi perasaan tentang diri sendiri dikenal dengan istilah harga diri. Harga diri yang tinggi-perasaan bahwa dirinya patut dihargai sangat bermanfaat.
Orang yang merasa baik tentang diri mereka sendiri jarang terkena penyakit kronis atau susah tidur di malam hari, tidak mudah jatuh karena depresi atau tekanan, dan lebih bahagia dalam menikmati hidup ini.
Orang dengan harga diri yang rendah tidak selalu memandang dirinya tak berharga atau jahat, tetapi mereka tidak punya hal-hal baik untuk dikatakan pada dirinya sendiri. Bersikap pesimis, dan kata-kata yang sering dikatakan: “Saya susah mengerjakan ini.” “Saya tidak bisa.” “Sudahlah.” Harga diri semacam ini sangat mengerikan dan berdampak buruk bagi fisik maupun psikologis.Mereka akan rentan menderita stress dan depresi, selain itu juga dalam hidupnya tidak dapat tenang selalu dirudung kecemasan.
Dengan demikian sangat penting bagi kita untuk menghargai sisi-sisi baik kita, menerima kelemahan-kelemahan kita dan bertindak untuk memperbaikinya. Mencintai diri sendiri adalah awal menuju optimisme dalam memandang hidup.
***
5. Gunakan Kebijaksanaan Anda
Kita semua dianugerahi kemampuan untuk bertindak dengan penuh tujuan, untuk berpikir rasional dan menghadapi lingkungan dengan seefektif mungkin. Kita harus punya tujuan (goal) dan arah yang jelas dalam kehidupan. Aktivitas-aktivitas yang kelihatannya menarik tapi menyesatkan mungkin menggoda kita untuk mengubah jalur kita. Namun ingat bahwa Anda punya misi dan tujuan yang harus dicapai dalam kehidupan. godaan mungkin menyenangkan tapi Anda punya janji yang harus ditepati dan jarak yang harus ditempuh sebelum Anda mencapai tujuan. Di bawah ini ada contoh ilustrasi goal yang harus dicapai seseorang yang ingin lulus kuliah tepat waktu.




JAUH DARI TARGET
(>5 tahun)
DI LUAR TARGET
(> 4-5 tahun)
TARGET UTAMA
(3-4 tahun)

Gambar : Lingkaran Target


Anda harus berikir rasional dan konsentrasi penuh agar target utama dapat tercapai. Rasio dan pengertian sangat penting bagi pengembangan sikap positif. Kita harus memanipulasi lingkungan kita dengan efisien untuk mencapai tujuan. Kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk menilai baik dan buruk. Dan jika kita ingin dapat mencapai sasaran sesuai dengan target utama kita harus dapat ambil segala sesuatu yang bernilai baik, positif, dan memberikan motivasi yang mendorong terlakasananya target utama.
***
6. Cintai Pekerjaan Anda
Kita semua punya aktivitas atau pekerjaan apapun profesinya kita harus jalani. Betapa sulitnya pekerjaan yang kita ambil, kita harus ambil resiko di dalamnya jika ingin sukses. Kita mungkin menyukai atau bahkan benar-benar sudah malas dengan rutinitas yang itu-itu saja. Tapi bagaimanapun pekerjaan itu harus tetap Anda lakukan. Jika kita telah punya perasaan negative terhadap pekerjaan, maka segala rutinitas yang dijalankan akan terasa berat dan menyulitkan. Berusahalah untuk membangkitkan minat. Berusahalah untuk mengerjakannya dengan cara berbeda. Ini bukan hanya akan meningkatkan kinerja tapi juga memicu timbulnya kreativitas baru pada diri Anda.
Strategi terbaik untuk melakukan pekerjaan yang kurang menarik minat Anda adalah dengan mengerjakan terlebih dahulu apa yang penting dan mendesak, dan akhirnya Anda akan menyadari bahwa Anda punya potensi untuk dapat melakukan pekerjaan yang sulit dan tidak mungkin dikerjakan ternyata Anda dapat memberikan yang terbaik, menyumbangkan pikiran di dalamnya.
Sikap Anda dalam melihat sesuatu itulah yang bertindak sebagai kekuatan di balik pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan Anda. Dengan berpikir positif, maka hasil kerja Anda akan positif.
***
7. Awal yang baik adalah setengah dari kemenangan
Setiap hari ketika Anda bangun dari tidur. Apa yang sering Anda ucapkan dalam hati kecil? Ada 2 pilihan : Pilihan yang pertama : “Ohh, sudah pagi lagi, aku disibukkan dengan rutinitas yang sama.” atau pertanyaan yang kedua : “ Terima kasih Tuhan, Pagi hari siap aku jalani dengan agenda dan kejadian yang berbeda dengan hari-hari kemarin.”
Dari 2 pernyataan di atas ada kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan tersebut : Dari pernyataan pertama mengisyaratkan bahwa seseorang memiliki pandangan yang pesimis dalam memandang kehidupan ini.
Dan dari pernyataan kedua terlihat dengan jelas bahwa Anda memeliki sejuta keinginan mengubah dunia untuk hari ini, dapat memberikan sumbangan tenaga dan otak untuk dunia. Anda merasa dibutuhkan banyak orang dan bahkan terkadang Anda merasa waktu yang Tuhan berikan 24 jam masih kurang karena banyaknya kesibukan dan variasi pekerjaaan yang dapat Anda lakukan.
Anda merasa optimis dalam memandang hidup. Segala tantangan mampu Anda lewati, malah dengan adanya masalah baru Anda semakin tertantang untuk lebih maju. Ketika Anda mampu melewati dan menyelesaikan satu masalah, Anda merasa bangga karena telah berhasil melewatinya dan dengan siap Anda akan diperhadapkan dengan tantangan yang lebih sulit, dan pastinya Anda merasa yakin akan berhasil melewatinya.
Bagi mereka yang berpandangan seperti orang-orang yang mengambil pilihan kedua menganggap hidup ini seperti menaiki tangga, step by step dilalui, menjadi lebih tinggi dengan tanggung jawab yang lebih besar. Mereka juga tidak merasa patah semangat atau menyerah ketika gagal dalam suatu kasus atau masalah, mereka semakin lebih penasaran dengan situasi seperti itu, dan mencoba dengan usaha keras untuk menyelesaikannya dan meraih kemenangan.
Setelah itu menjadi lebih matang dalam menghadapi masalah hidup dimanapun Anda berada, entah di lingkungan kerja, dalam keluarga, organisasi kemasyarakatan, ataupun di tengah masyarakat.
***

Dinamika Berpikir Positif

”Optimisme adalah iman menuju ke arah keberhasilan”

Berpikir didefinisikan sebagai suatu tindakan pikiran manusia untuk mengeluarkan gagasan atau ide. Gagasan atau ide yang dilontarkan dapat berakibat positif ataupun negatif. Gagasan atau ide positif dapat memecahkan problem atau permasalahan yang dihadapi dengan kepala dingin. Sedangkan gagasan atau ide negatif akan berakibat fatal membuat suatu eksperesi negatif, masalah yang awalnya kecil dapat menjadi besar bahkan tak terpecahkan karena pandangan yang telah salah terhadap masalah yang tengah dihadapi.
Kata atau istilah yang familiar untuk pemikiran negatif adalah sikap pesimis. Pesimis di sini memiliki ciri-ciri mudah menyerah, tidak ada gairah hidup begitu diperhadapkan dengan masalah, dan cenderung menghindar dari permasalahan yang dihadapi. Sementara pemikiran positif dikenal dengan istilah sikap optimis. Optimis memiliki ciri-ciri positif yaitu pantang menyerah, memiliki gairah hidup yang tinggi, memiliki prinsip yang kuat / berpendirian, selalu mencoba ketika mengalami kegagalan.
Pemikiran berkisar antara dua situasi ekstrim- autistis dan realistis. Berpikir autistis dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan, perasaan sendiri, dan keegoisan yang tinggi, sedangkan berpikir realistis, mereka memandang hidup atau permasalah dengan pandangan yang objektif. Cara berpikir ini adalah cara berpikir primitif, yang merupakan karakteristik di bawah sadar. Manifestasi yang paling jelas adalah lewat mimpi. Pemikiran ruwet dari orang normal dan orang yang mentalnya bermasalah, melukiskan aktivitasnya yang antara lain adalah pemenuhan keinginan selalu mendesak, tertekan, tanpa peduli pada logika, tidak dapat berpikir dengan akal sehat manusia, membuang-buang waktu, dan jauh dari realitas. Prinsip dalam hidup adalah having fun, mencari kesenangan tanpa mau mendapatkan resiko, atau masalah.
Sebaliknya pemikiran realistis mecoba mengendurkan ego dalam diri, berpandangan obyektif, sesuai dengan kenyataan yang ada, mereka cenderung dapat produktif dalam bekerja, penuh dengan perencanaan matang. Dapat mengantisipasi terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan. Berani menerima konsekuensi atas apa yang telah dilakukan, tidak menyukai dengan segala sesuatu yang menunda-nunda waktu, bekerja dengan cepat dan tepat sasaran. Memiliki pendangan dan perencanaan yang mata dalam jangka waktu, dan mampu beradaptasi dengan cepat.
Untuk mengetahui landasan berpikir, penting untuk mengetahui dinamika perilaku. Perilaku mengacu pada reaksi-reaksi yang terarah pada tujuan yang dapat diamati secara obyektif. Perilaku juga mengacu pada proses internal seperti pengendalian diri dan emosi, yang teramati akibat rangsangan dari perilaku eksternal.
Pola reaksi yang terarah pada tujuan atau perilaku eksternal adalah hasil dari stimulasi.
Stimulasi ini berasal dari sumber eksternal ataupun internal. Manusia menerima stimulasi dan mengeluarkan respon. Respon di sinilah yang menjadi gambaran perilaku. Banyak proses terlibat dalam seluruh mekanisme ini.
Mekanisme dari stimulus dapat digambarkan sebagai berikut :

Perkenalan
Persepsi
Empati
Motivasi
Intelijensi
Tindakan sesuai tujuan
Berpikir dengan Rasional
Menangani Lingkungan dengan Efektif
Kreatif











Gambar : Bagan Dinamika Berpikir Positif


Penjelasan Gambar
Hal yang utama yang harus adalah perlunya menghadirkan dan mengenal stimulus, pada tahap ini terjadilah proses perkenalan satu sama lain, kemudian setelah itu terjadilah persepsi. Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi sendiri. Faktor utama adalah pengalaman masa lalu, yang mencakup di dalamnya adalah sikap, keyakinan, dan nilai-nilai yang kita anut. Secara bersama-sama pada proses ini terjadi pula dengan apa yang dikatakan apersepsi. Apersepsi adalah pengalaman masa lalu ditambah dengan pengalaman saat ini. Dengan demikian, masa lalu dan masa sekarang sangat menentukan persepsi dan perilaku kita terhadap orang lain.
Pemikiran kita tentang orang lain dipengaruhi oleh empati. Empati berarti memehami dan ikut merasakan pengalaman emosional seseorang dalam situasio tertentu. Sebagai contoh : Sahabat dekat kita baru saja ditinggal meninggal orang tua kesayangannya, dia merasa sedih dan kesepian. Kita sebagai sahabat terdekatnya dapat ikut merasakan apa yang sedang ia alami.
Dengan kata lain, empati didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami pandangan, perasaan, dan pemikiran orang lain. Jika tidak ada empati maka tidak ada pemikiran positif terhadap orang lain.
Poin berikutnya yang membentuk perilaku adalah motivasi. Motivasi di sini dianggap sebagai suatu dorongan, berfungsi untuk mengarahkan kepada tujuan tertentu.
Dari contoh di atas : Setelah kita dapat berempati terhadap sahabat kita, maka pada tahap ini dibutuhkan usaha kita untuk memberikan semangat atau support. Di sini dibutuhkan pemikiran yang lebih tepat karena langsung akan mempengaruhi perilaku kita.
Perilaku pada akhirnya merupakan hasil dari intelijensi seseorang. Intelijensi dapat didefinisikan sebagai gabungan kemampuan global seseorang untuk bertindak sesuai dengan tujuan, untuk dapat berpikir dengan rasional, dan akhirnya mampu menghadapi lingkungan dengan efektif. Definisi di atas, akan kita uraikan dalam tiga komponen utama.
Komponen pertama yang kita akan uraikan adalah bertindak sesuai dengan tujuan. Hal ini berarti perilaku kita harus punya tujuan atau sasaran dan arah tertentu, yakni ia harus punya motif. Sebagian dari kita dalam menjalani hidup tidak dapat menetapkan tujuan dengan jelas, kita selalu menggampangkan kondisi, kita terlalu terlena dengan kondisi yang memang sudah dapat memenuhi segala kebutuhan. Atau sering juga kita mengikuti gerakan orang lain, mencontoh, karena sudah bukan rahasia, budaya kita adalah budaya plagiat. Sangat ironis terdengarnya. Upaya yang harus dilakukan adalah kita harus memiliki prinsip dan jangan selalu tergantung dengan orang lain. Kita harus memiliki suatu pendirian dan lepas dari belenggu. Berpikiran menjadi seorang pioneer bukan pengikut. Karena pada dasarnya manusia diciptakan untuk dapat bebas menciptakan kreativitas sesuai dengan intelijensi, kapasitas, dan talenta masing-masing.
Berpikir dan bertindaklah dengan sikap positif terhadap kehidupan. Ini adalah langkah pertama menuju berpikir positif.
Komponen kedua yang akan dibahas adalah berpikir dengan rasional. Hal ini berarti membutuhkan rasio dan pemahaman. Rasio dan pemahaman sangat penting bagi pemikiran yang positif. Sebagian besar dari kita tidak berpikir dengan rasional. Pemikiran dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan orang lain tentang kita. Kita hidup, berpikir, dan bertindak untuk orang lain. Ada kata bijak mengatakan bahwa kita memandang dunia melalui kaca mata persepsi kita, maksudnya adalah kita memandang orang lain dan mengevaluasi mereka dengan titik acuan diri kita sendiri. Dengan demikian, kita menilai orang lain sesuai dengan apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Sekarang jika kita memiliki pemikiran positif tentang diri kita sendiri hal itu akan membantu kita untuk berpikir lebih rasional. Hal itu juga akan membantu mengembangkan penalaran dan pemahaman orang.
Komponen ketiga adalah menangani lingkungan yang efektif. Penanganan efektif berarti manipulasi efisien atas lingkungan untuk kesejahteraaan ekonomi, sosial, psikologi. Namun ini hanya dimungkinkan ketika orang percaya pada kemampuan dan potensinya. Ini lahir dari persepsi diri. Penting bagi kita untuk tidak merendahkan kemampuan dan potensi kita dan juga orang lain. Kita semua punya kelebihan dan kekurangan. Yang perlu kita lakukan adalah berpikir positif mengenai diri kita sendiri, kemampuan dan potensi kita, serta menerima kelemahan kita dan berusaha mengatasinya.
Agar dinamika berpikir positif Anda semakin matang maka yang perlukan adalah kreatif. Jika Anda kreatif maka ide akan selalu baru dan bertambah banyak.Di dalam berpikir kreaktif ada proses yang harus dijalani sebagai berikut :

Motivasi
Persiapan
Manipulasi
Inkubasi
Isyarat
Pembuktian
Pencerahan








v Motivasi : Keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru adalah mutlak. Alasan dari keinginan ini tidak penting. Yang penting adalah intensitas keinginan.
v Persiapan : Tahap di mana akan memperoleh banyak informasi melalui penelitian, pengamatan, atau percobaan
v Manipulasi : Metode trial and error menggunakan data, dikumpulkan dan digabungkan semua unsur yang ada menjadi suatu paradigma baru
v Inkubasi : Semua ide memerlukan waktu untuk matang di dalam pikiran bawah sadar. Ketika pikiran sadar sedang melakukan aktivitas lain, pikiran bawah sadar sibuk memikirkan solusi
v Isyarat : Perasaan yang mengatakan bahwa solusi akan datang
v Pencerahan : Jawaban yang dipahami secara tiba-tiba. Ekspresi seperti “Aha”, “Yes, bisa.” biasa dilontarkan.
v Pembuktian : Solusi yang mucul diuji, dipelajari, dan disempurnakan

Kreativitas yang Anda miliki adalah baru sebagian kecil saja, Anda harus kuatkan dengan mimpi-mimpi yang realistis sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Namun jangan sampai mimpi-mimpi yang Anda buat menyulitkan Anda bergerak untuk kreatif.
Berikut ini ada beberapa saran yang dapat membantu Anda menggunakan mimpi-mimpi untuk meningkatkan kreativitas :
1. Buatlah gambaran-gambaran mimpi yang positif. Ini akan menghilangkan energi negatif yang melekat pada pikiran Anda.

2. Bukalah pikiran sadar Anda terhadap semua jenis musik, literature, dan data dari berbagai sumber. Menonton film, menghadiri kuliah / seminar, rekreasi, dan melibatkan diri dalam berbagai diskusi yang merangsang pemikiran, perasaan, dan jiwa Anda.

3. Tingkatkan minat Anda pada hal-hal yang disukai. Bacalah segala sumber apapun yang positif dalam bidang yang Anda geluti. Perhatikan segala sesuatu yang dikerjakan dan dibicarakan orang lain tentang bidang tersebut. Kembangkan dorongan emosional untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan acuan informasi-informasi tersebut.
Sebagai contoh : Jika Anda suka menulis, kejar informasi up-to-date mengenai berita yang sedang ramai sekarang, contoh peristiwa yang belakangan bulan kemarin marak mengenai kasus Sang Penjagal (membunuh puluhan orang dan sebagian dimutilasi) mengidentifikasi bahwa orang tersebut mengalami krisis dengan lingkungan atau dikenal secara psikologi dengan istilah psikopat. Anda dapat membuat suatu literature tentang Fenomena Psikopat berdasar kejadian nyata.

4. Siapkan diri Anda untuk upaya ini dengan membangun kemampuan pikir sadar Anda di bidang ini. Ikuti kursus, belajar dari para ahli, dan gunakan observasi langsung dan trial and error agar benar-benar familiar dengan dasar itu.

5. Luangkan waktu minimal dua hari untuk focus pada bidang yang diamati. Kosentrasikan perhatian Anda pada bidang ini dan pertahankan kesiapan ini sampai Anda tertidur.

6. Perintahkan pikiran bahwa sadar Anda agar menggunakan keadaan mimpi untuk menciptakan atau menemukan solusi cemerlang bagi masalah Anda.

7. Cari solusi dari gudang ingatan pikiran bawah sadar yang tidak terbatas

8. Saring jawaban-jawaban dan susunlah menjadi bentuk yang baru

9. Hadirkan solusi ke dalam mimpi yang mudah dimengerti

10. Gambarkan dan catatlah semua detail mimpi kreatif Anda. Catat mimpi-mimpi tersebut dalam jurnal secara konkret dan spesifik.

11. Berikan perhatikan khusus pada mimpi-mimpi yang berulang, juga pada mimpi-mimpi yang berusaha menyempurnakan atau mengoreksi pemahaman maupun tindakan Anda berdasar isi mimpi sebelumnya.

Selamat Mencoba. Semoga Anda semakin dewasa dalam berpikiran positif.

Positive Thinking

“Hidup ini dalah perjalan waktu untuk belajar
menciptakan sesuatu yang baru dan berguna”

Seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita mendengar istilah Positive Thinking. Tapi apa sebenarnya makna positive thinking itu sebenarnya banyak masyarakat masih belum mengerti. Mereka hanya sekedar mengartikan dari istilah asing ke bahasa indonesia yang diartikan dengan istilah Berpikir Positif. Tapi hal tersebut tidaklah cukup jika wawasan hanya terbatas seperti itu. Ada baiknya kita memperdalam bersama-sama apa itu Positive Thinking.
Berpikir Positif atau Positive Thinking dapat didefinisikan sebagai sebuah gaya hidup (life-style) yang terbiasa / terlatih untuk berpikir tentang hal-hal yang baik saja, dan pikiranlah yang akan mengendalikan perasaan, perkataan, perilaku, dan penampilan kita sehari-hari ke arah yang baik bagi diri-sendiri, orang lain, maupun Tuhan Sang Pencipta.
Dari definisi di atas kita akan pecah-pecah menjadi beberapa point penting yang akan kita bahas lebih lanjut.
1.Gaya Hidup (Life-style)
Gaya hidup akan selalu berubah mengikuti kemajuan jaman / tren yang sedang ramai dibicarakan. Gaya hidup adalah sebuah kebiasaan yang akhirnya menjadi sebuah budaya, dan sifatnya permanen, turun-temurun. Jangan sampai hari ini berpikir positif, besok berpikir negatif atau kadang-kadang berpikir positif kadangkala pula negatif. Dalam hal ini dibutuhkan konsistensi yang disesuaikan dengan jaman dan lingkungan.
2.Terbiasa / terlatih
Kita belajar untuk mempraktekan cara berikir positif dalam kehidupan sehari-hari. Membiasakan hidup positif, dan selalu mencoba melakukannya. Karena tanpa membiasakan melakukan kita hanya akan pandai secara teori saja., tetapi tidak dapat menjadi kebiasaan dalam gaya hidup. Bukan seberapa banyak kita tahu, tapi seberapa sering kita melakukan. Jadi teori yang kita pelajari akan terlengkapi dengan adanya praktik yang nyata.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah : ”Mengapa saya susah berpikir positif?” ”Mengapa pemikiran buruk juga terselip di balik pemikiran positif?” Alasannya adalah selalu ada kemungkinan muncul lagi pemikiran negatif. Itu merupakan suatu hal yang wajar. Namun, sering tidaknya kita berpikir negatif sangat bergantung pada kebiasaan hidup kita. Seberapa sering kita berpikiran positif, jika pemikiran positif lebih sering atau lebih memiliki proporsi yang lebih besar, maka pemikiran negatif yang muncul akan kecil, dan kalaupun muncul kita akan dengan cepat menghilangkan pemikiran negatif tersebut karena kita memiliki kebiasaan untuk berpikir positif.
3. Berpikir tentang hal-hal yang baik saja
Kita berusaha mengarahkan pikiran pada hal-hal baik. Misalkan ada anggota keluarga yang belum pulang sampai tengah malam. Terkadang muncul pemikiran negatif, ”Jangan-jangan terjadi perampokan, mobil mogok, atau kecelakaan.” Pikiran negatif tersebut selain belum terbukti kebenarannya, telah membuat kecemasan dan ketakutan. Lebih baik kita berpikir, ”Oh, mungkin acaranya belum selesai, atau mengobrol dengan teman lama di jalan.” atau hal apa saja yang menghasilkan kegiatan positif lainnya. Hal tersebut membuat kita tenang, tidak khawatir apalagi sampai memunculkan kecurigaan yang tak beralasan. Membiasakan diri untuk berpikir positif saja akan membuat hidup nyaman, tenang, tidak merasa terburu-buru dan akan menghasilkan keputusan baik dan tepat.
4. Pikiran adalah sebuah anugerah Tuhan
Kita seharusnya mensyukuri atas segala karunia yang diberikan Tuhan. Kita telah diciptakan sebagai makhluk paling sempurna dibanding makhluk lainnya. Tuhan memberikan otak kepada manusia untuk berpikir. Sayangnya otak tersebut tidak digunakan secara maksimal untuk berpikir, alasannya karena seringkali hanya menggunakan pikiran semata-mata sehingga mengesampingkan Tuhan.
Alasan kedua adalah kemalasan manusia untuk berpikir termasuk Berpikir Positif.
Kedua alasan di atas dapat diperbaiki dan diluruskan. Salah satu caranya adalah miliki Iman. Iman adalah landasan dari segala tindakan yang dilakukan manusia termasuk dalam Kekuatan Berpikir Positif.

Manfaat Berpikir Positif
Cara pemikiran positif akan mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Kita tidak akan dikejar-kejar oleh perasaan takut, curiga, kehidupan akan jauh lebih baik dan tenang. Selain itu mafaat lain yang akan didapatkan masih banyak antara lain :
1. Kehidupan akan jauh lebih Menyenangkan
Dengan cara pemikiran positif terhadap segala fenomena di depan mata kita, maka aura kesenangan akan terpancar dari wajah kita. Hal ini akan menbuat diri menjadi tenang, damai. Anggaplah segala kesalahan atau kekeliruan yang terjadi sebagai sesuatu pelajaran untuk kesempurnaan. Setiap tindakan akan mendatangkan resiko dapat baik ataupun mendatangkan bencana. Dari segala perilaku pasti akan ada hikmahnya di balik kejadian tersebut.
2. Kehidupan akan lebih Bersemangat
Setiap hari kita diperhadapkan dengan kejadian-kejadian baru. Dengan pemikiran positif dari mindset maka kita kan lebih bergairah menyambut pagi dan siap menghadapi tantangan hari itu. Semakin Anda berpikir positif, maka hidup akan lebih bersemangat karena tanpa terselip perasaan akan mengalami kegagalan. Kalaupun terjadi kegagalan, tidak sampai terpuruk, karena kita punya power yang kuat untuk menghadapi. Jadi janganlah takut hadapi hari barumu dengan semangat positif yang baru.
3. Kehidupan akan lebih teratur.
Dengan planning yang baik, berasal dari pemnikiran positif maka kehidupan akan lebih teratur dan terencana dengan baik. Berikir positif akan mendorong semangat optimis yang tinggi. Kepercayaan diri bahwa apa yang telah direncanakan akan berjalan sesuai rencana awal dan akan berjalan baik.
4. Menambah Kesabaran
Dengan pemikiran positif, hidup akan lebih sabar, tidak cepat mengandalkan emosi. Berpikir dengan lebih jernih dengan kepala dingin. Tidak memandang persoalan atau masalah hanya dari satu sudut pandang saja, namun secara keseluruhan hingga didapat jawaban yang pasti. Dengan kesabaran akan menekan munculnya konflik berkepanjangan.
5. Akan meningkatkan Smart (Kecerdasan)
Dengan pengalaman yang banyak dan jam terbang tinggi dalam menghadapi masalah, maka akan meningkatkan kecerdasan seseorang untuk dapat lebih baik. Berpikir
dengan bijak dan sesuai realitas serta memiliki intelektual yang baik. Seseorang yang berpikir dengan positif maka akan lebih mampu memecahkan masalah dengan berbagai solusi sesuai dengan kebutuhan. Selalu ada saja ide, dan gagasan baru. Itu semua dapat muncul karena penglaman. Jadi benar juga ya, Pengalaman adalah Guru Yang Terbaik.

Siklus Berpikir Positif

BERPENAMPILAN
POSITIF
BERPIKIR POSITIF
KEHIDUPAN
POSITIF
BERPERASAAN
POSITIF
BERBICARA
POSITIF














BERPERILAKU
POSITIF








Gambar : Siklus Berpikir Positif


Keterangan
Dari bagan di atas menggambarkan siklus / langkah Berpikir Positif. Kita akan bahas satu per satu searah jarum jam. Dari gambar tampak Berpikir Positif adalah landasan utama untuk menuju kepada Kehidupan Positif.
Dari Pikiran Positif akan mendorong kita untuk memiliki feeling atau perasaan positif terhadap sesuatu yang kita hadapi. Feeling atau perasaan belum tentu tepat sesuai dengan kenyataan yang terjadi dan belum cukup kuat menunjukkan jika kita dapat hidup dengan positif. Maka dari itu perasaan akan terbukti jika dibicarakan. Dari perasaan akan merangsang Berbicara Positif. Dari Berbicara Positif akan mendorong ke arah Perilaku Positif. Gerak-gerik Positif akan membuat orang yang melihat menanggapi dengan positif. Namun untuk menuju ke arah Kehidupan Positif harus juga dibarengi dengan Penampilan / Performace Positive. Dari Performance Positive akan membuat orang lain makin percaya bahwa kita benar-benar menjalani kehidupan dengan positif.

Cara Mempraktekan Hidup Positif
Dalam mempraktekan Hidup Positif cukup mudah dan sederhana, tidak terlalu diperlukan gelar atau kemampuan yang hebat (Intelektual, keahlian, dan kepintaran berlebih) tetapi cukup bila memiliki kemauan yang kuat dibarengi dengan komitmen dan konsisten.
Sudah terbukti bahwa kemauan dapat mengalahkan kemampuan. Dengan adanya kemauan segala sesuatu yang susah dapat diselesaikan dengan mudah. Sebaliknya jika kita hanya mengandalkan kemampuan tanpa disertai kemauan maka kegiatan akan tersendat dan tidak jarang akan mengalami kegagalan.
Selain itu jika kita ingin Hidup Positif maka harus disertai dengan komitmen dan semangat konsisten. Karena tanpa kedua ini, Hidup Positif hanya setengah-setengah atau ”sekedar suam-suam kuku saja”.






”Selamat Mencoba untuk dapat Hidup Positif”

Selasa, 05 Agustus 2008

Kreativitas Sumber Menuju Sukses

Anda adalah orang yang kreatif. Ya benar! Saya bisa membuktikannya.Banyak orang yang salah bahwa kreativitas hanya berlaku untuk kesenian itu tidak benar. Kreativitas merupakan kemampuan mengeluarkan ide. Dan setiap orang mampu melakukan itu.
Anda selalu memiliki ide-ide namun untuk menolong memaksimalkan kreatif Anda, akan sangat membantu bila Anda mengetahui proses untuk menghasilkan ide-ide.
1. Kenalilah Masalah
- Langkah pertama yang harus diambil adalah mengenali masalah yang sebenarnya.
Banyak dari kita maju sedikit demi sedikit tanpa mengetahui apa yang sedang
dikerjakan
2. Kumpulkan fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah itu
- Anda pun harus memiliki fakta-fakta sebelum memecahkan suatu masalah atau
membuat keputusan. Ini sangat membantu Anda
3. Kumpulkan Informasi Umum
- Fakta-fakta yang berkaitan dengan proyek ada, juga pengetahuan umum sesuai
keahlian yang mencakup informasi tentang manusia, IPTEK,manajemen, dan dunia
pada umumnya. Banyak orang sukses merupakan pengumpul informasi yang gigih
4. Carilah Kombinasinya
- Pernah ada seseorang berkata “Tidak ada yang baru di dunia ini”. Mungkin benar
Sebuah ide tidak harus benar-benar baru. Ada banyak ide yang merupakan kombinasi
baru dari unsure-unsur yang sudah ada. Dengan mencari berbagai kombinasi untuk
mendapatkan hubungan yang baru di antara ide-ide lama, Anda dapat mencari
pendekatan yang baru
5. Tinggalkan persoalan itu sejenak
- Mengesampingkan masalah sejenak dapat membantu kemampuan Anda untuk
menghasilkan ide. Lakukan hal ini ketika “sumur kreativitas” mulai kering. Namun
sebelumnya Anda tetap harus melakukan langkah 1-3 terlebih dahulu
6. Mintalah Feed Back ( Umpan Balik )
- Seorang yang ingin sukses tidak bisa bekerja seorang diri. Anda tetap membutuhkan
orang lain dalam hal pendapatnya. Pertimbangkan umpan balik yang sesuai. Jika
Anda merasa benar, dan jika muncul kritik yang tidak wajar abaikan saja. Namun jika
umpan baliknya sering memberikan masukan yang bermanfaat tidak ada salahnya
mencoba
7. Bekerjasamalah
- Sebagian orang merasa dapat berpikir jernih ketika tergabung dalam tim.
Namun perlu diingat bahwa anggota tim yang banyak akan merusak kinerja juga.
Anggota tim yang ideal 2-3 orang. Orang yang bekerjasama dengan Anda sebaiknya
juga orang-orang yang memiliki keahlian dan proses pemikiran yang seimbang
dengan pemikiran Anda sendiri.
8. Berilah kesempatan pada ide-ide baru yang muncul
- Setiap individu memiliki kekuatan, kreativitas & imajinasi. Coba kombinasikan
antara kekuatan kreativitas dan pengalaman hidup sehingga memunculkan ide-ide
yang belum pernah dipikirkan orang sebelumnya.

To Be A Professional

5 Steps To Be A Professional


1. Pisahkan antara masalah pribadi dengan dunia kerja
Jangan sekali-kali Anda campur adukkan antara masalah pribadi dengan urusan
pekerjaan. Karena jika Anda tidak dapat memisahkan yang terjadi adalah situasi
menjadi bertambah rumit dan kacau. Masalah Anda tidak menjadi selesai, selain itu
Anda tidak menjadi professional dalam pekerjaan yang Anda lakukan.

2. Berikan yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki
Dengan hard skill yang telah dimiliki Anda dapat berikan dan bagikan kepada orang
lain. Namun perlu diingat, tidak semua orang yang memiliki hard skill tinggi, dapat
membagikan secara baik, banyak ditemui mereka hanya “pintar” untuk diri sendiri

3. Growth-up Soft Skill Anda
Berkaitan dengan trik kedua, untuk menjadi orang yang lebih professional, Anda juga
harus memiliki kemampuan Soft Skill. Dengan Soft Skill Anda dapat
menyeimbangkan diri untuk mengenal dunia luar, belajar lebih aktif, dan mampu
mengetahui kemampuan lain yang terdapat pada diri Anda.

4. Motivasi diri untuk tumbuhkan percaya diri
Terus memotivasi diri baik internal maupun eksternal. Dari internal dapat lewat
mindset yang positif dari diri sendiri, mampu mengolah emosi dengan baik.
Sedangkan dari eksternal dapat lewat sharing dan pengalaman orang lain ataupun
lewat buku-buku / kaset pengembangan dan motivasi diri.

5. Menghasilkan suatu ide / gagasan baru
Langkah terakhir yang Anda lakukan adalah mempraktekan apa yang telah dipelajari
yaitu dengan menghasilkan suatu ide / gagasan baru. Ini sebagai suatu tantangan
terberat, karena di sini menjadi suatu bukti bahwa Anda telah menguasai dan mampu
melewati tahap-tahap sebelumnya.


- Selamat Mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih Profesional –

PERENCANAAN KARIR SEJAK DINI

Tahap-tahap Perkembangan KarierMenurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:- Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)- Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)- Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau pengalaman. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral.
Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni: (1) sub tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Pada sub tahap minat (11-12 tahun) anak cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja; sedangkan pada sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14 tahun) anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya. Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17-18 tahun) anak sudah mampu memikirkan atau “merencanakan” karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.
Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap reasiltis, di mana mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif. Tahap realistis dibagi menjadi 3 (tiga) sub-tahap, yakni sub-sub tahap (1) eksplorasi (exploration), (2) kristalisasi (chystallization), dan spesifikasi/penentuan (specification). Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada tahap tentatif akhir. Mereka menimbang-nimbang beberapa kemungkinan pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, namun mereka belum berani mengambil keputusan tentang pekerjaan mana yang paling tepat. Pada sub tahap berikutnya, yakni tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap dengan pekerjaan/karier tertentu. Pergaulan sangat mempengaruhi pemilihan karier meskipun belum final. Akhirnya, pada sub tahap spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tentang karier yang akan dipilihnya.

Sumber : http://farhanzen.wordpress.com/2007/12/28/perlunya-perencanaan-karir-sejak-dini/

CAREER PLANNING

Keberhasilan ataupun kemandegan karir bisa bermula dari diri karyawan sendiri dan dapat pula disebabkan oleh manajemen perusahaan yang tidak mendukung pengembangan karir karyawan. Sebagai karyawan, Anda tentu tidak dapat dengan mudah mengubah manajemen perusahaan agar karir Anda berjalan mulus. Lalu apa yang dapat Anda lakukan apabila karir Anda berhenti di tempat? Tulisan berikut ini akan memberikan beberapa alternatif tindakan yang dapat Anda lakukan dalam merencanakan karir.
PERSIAPAN KE POSISI YANG LEBIH TINGGI
Para eksekutif yang berhasil tidak mengandalkan orang lain untuk mengelola karir mereka. Mereka lebih mengutamakan kerja keras dan kemampuan dalam meraih kesempatan. Senada dengan ini, kemandegan karir seseorang sering disebabkan oleh kepasifan orang tersebut dalam mengelola karirnya. Jika Anda merasa dikecewakan perusahaan karena telah bertahun-tahun bekerja, sementara promosi atau peningkatan karir tidak kunjung datang, Anda perlu lebih aktif memanajemeni karir melalui tiga tindakan berikut ini.
Pertama, menganalisis dan meningkatkan kompetensi Anda.
Kompetensi di sini berarti mempunyai kemampuan dan sikap yang matang, bukan hanya mempunyai masa kerja yang paling lama. Misalnya, Anda seorang supervisor yang telah menduduki posisi tersebut bertahun-tahun dan tidak juga naik jabatan atau pangkat. Anda perlu introspeksi diri: apakah Anda telah berfungsi sebagai supervisor yang baik? Apakah Anda mempunyai kemampuan teknis dalam bidang anda, mampu memimpin bawahan serta mengambil keputusan secara tepat? Apakah sikap anda menunjukkan sikap seorang pemimpin yaitu penuh inisiatif, dapat menjadi teladan dan dapat bekerjasama dengan baik?
Kedua, mengembangkan diri ke arah pemilikan persyaratan jabatan yang diinginkan.
Seorang karyawan yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya saat ini belum dapat dipastikan bahwa ia akan berhasil menangani pekerjaannya mendatang. Oleh karena itu, agar muncul sebagai karyawan yang berpotensi dipromosikan ia harus mengembangkan diri untuk dapat memiliki persyaratan tersebut. Seseorang dapat meningkatkan diri melalui pelatihan, bahan bacaan maupun dengan mempelajari pengalaman orang-orang sekitarnya yang telah berhasil. Jika memungkinkan ia dapat secara langsung belajar dari atasannya (mentoring) teknik-teknik yang ingin ia kembangkan. Jadi, bila Anda ingin meraih posisi tertentu, Anda harus menjadi orang yang paling siap menduduki posisi tersebut karena dengan demikian atasan Anda akan melihat bahwa Andalah orang yang paling tepat untuk dipromosikan.
Ketiga, menciptakan nilai tambah (plus) untuk memperlancar jalan ke posisi yang diinginkan.
DR. Schwartz (The Magic of Thinking Big) menyatakan bahwa salah satu rahasia keberhasilan adalah kebiasaan bertindak sebagai pengambil inisiatif atau sukarelawan. Misalnya: seorang wiraniaga sebuah perusahaan farmasi menemukan kelemahan perusahaannya yaitu tidak mempunyai data-data tentang konsumen pengguna obat. Ia kemudian membicarakan perlunya penelitian tentang pasar kepada semua orang. Mula-mula ia tidak didengar, tetapi ia benar-benar terobsesi oleh gagasannya sehingga memberanikan diri menemui pimpinan perusahaan. Ia minta ijin untuk menyiapkan laporan bulanan tentang fakta-fakta pemasaran obat dari berbagai sumber. Wiraniaga ini terus melakukan hal tersebut sampai akhirnya manajemen dan wiraniaga lain merasa benar-benar tertarik. Setahun kemudian ia memulai penelitian pasar dan dibebaskan dari tugas-tugas rutin. Lima tahun berikutnya sang wiraniaga menjadi direktur penelitian pasar di perusahaan menengah tersebut.
Perusahaan dapat memfasilitasi agar karir Anda berjalan dengan baik, tetapi Andalah yang menentukan kelancaran karir Anda. Mudah-mudahan tulisan di atas dapat membantu Anda menghadapi kesulitan karir Anda saat ini atau mendatang.


Sumber : http://www.lppm.ac.id/)