Selasa, 05 Agustus 2008

Kreativitas Sumber Menuju Sukses

Anda adalah orang yang kreatif. Ya benar! Saya bisa membuktikannya.Banyak orang yang salah bahwa kreativitas hanya berlaku untuk kesenian itu tidak benar. Kreativitas merupakan kemampuan mengeluarkan ide. Dan setiap orang mampu melakukan itu.
Anda selalu memiliki ide-ide namun untuk menolong memaksimalkan kreatif Anda, akan sangat membantu bila Anda mengetahui proses untuk menghasilkan ide-ide.
1. Kenalilah Masalah
- Langkah pertama yang harus diambil adalah mengenali masalah yang sebenarnya.
Banyak dari kita maju sedikit demi sedikit tanpa mengetahui apa yang sedang
dikerjakan
2. Kumpulkan fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah itu
- Anda pun harus memiliki fakta-fakta sebelum memecahkan suatu masalah atau
membuat keputusan. Ini sangat membantu Anda
3. Kumpulkan Informasi Umum
- Fakta-fakta yang berkaitan dengan proyek ada, juga pengetahuan umum sesuai
keahlian yang mencakup informasi tentang manusia, IPTEK,manajemen, dan dunia
pada umumnya. Banyak orang sukses merupakan pengumpul informasi yang gigih
4. Carilah Kombinasinya
- Pernah ada seseorang berkata “Tidak ada yang baru di dunia ini”. Mungkin benar
Sebuah ide tidak harus benar-benar baru. Ada banyak ide yang merupakan kombinasi
baru dari unsure-unsur yang sudah ada. Dengan mencari berbagai kombinasi untuk
mendapatkan hubungan yang baru di antara ide-ide lama, Anda dapat mencari
pendekatan yang baru
5. Tinggalkan persoalan itu sejenak
- Mengesampingkan masalah sejenak dapat membantu kemampuan Anda untuk
menghasilkan ide. Lakukan hal ini ketika “sumur kreativitas” mulai kering. Namun
sebelumnya Anda tetap harus melakukan langkah 1-3 terlebih dahulu
6. Mintalah Feed Back ( Umpan Balik )
- Seorang yang ingin sukses tidak bisa bekerja seorang diri. Anda tetap membutuhkan
orang lain dalam hal pendapatnya. Pertimbangkan umpan balik yang sesuai. Jika
Anda merasa benar, dan jika muncul kritik yang tidak wajar abaikan saja. Namun jika
umpan baliknya sering memberikan masukan yang bermanfaat tidak ada salahnya
mencoba
7. Bekerjasamalah
- Sebagian orang merasa dapat berpikir jernih ketika tergabung dalam tim.
Namun perlu diingat bahwa anggota tim yang banyak akan merusak kinerja juga.
Anggota tim yang ideal 2-3 orang. Orang yang bekerjasama dengan Anda sebaiknya
juga orang-orang yang memiliki keahlian dan proses pemikiran yang seimbang
dengan pemikiran Anda sendiri.
8. Berilah kesempatan pada ide-ide baru yang muncul
- Setiap individu memiliki kekuatan, kreativitas & imajinasi. Coba kombinasikan
antara kekuatan kreativitas dan pengalaman hidup sehingga memunculkan ide-ide
yang belum pernah dipikirkan orang sebelumnya.

To Be A Professional

5 Steps To Be A Professional


1. Pisahkan antara masalah pribadi dengan dunia kerja
Jangan sekali-kali Anda campur adukkan antara masalah pribadi dengan urusan
pekerjaan. Karena jika Anda tidak dapat memisahkan yang terjadi adalah situasi
menjadi bertambah rumit dan kacau. Masalah Anda tidak menjadi selesai, selain itu
Anda tidak menjadi professional dalam pekerjaan yang Anda lakukan.

2. Berikan yang terbaik sesuai kemampuan yang dimiliki
Dengan hard skill yang telah dimiliki Anda dapat berikan dan bagikan kepada orang
lain. Namun perlu diingat, tidak semua orang yang memiliki hard skill tinggi, dapat
membagikan secara baik, banyak ditemui mereka hanya “pintar” untuk diri sendiri

3. Growth-up Soft Skill Anda
Berkaitan dengan trik kedua, untuk menjadi orang yang lebih professional, Anda juga
harus memiliki kemampuan Soft Skill. Dengan Soft Skill Anda dapat
menyeimbangkan diri untuk mengenal dunia luar, belajar lebih aktif, dan mampu
mengetahui kemampuan lain yang terdapat pada diri Anda.

4. Motivasi diri untuk tumbuhkan percaya diri
Terus memotivasi diri baik internal maupun eksternal. Dari internal dapat lewat
mindset yang positif dari diri sendiri, mampu mengolah emosi dengan baik.
Sedangkan dari eksternal dapat lewat sharing dan pengalaman orang lain ataupun
lewat buku-buku / kaset pengembangan dan motivasi diri.

5. Menghasilkan suatu ide / gagasan baru
Langkah terakhir yang Anda lakukan adalah mempraktekan apa yang telah dipelajari
yaitu dengan menghasilkan suatu ide / gagasan baru. Ini sebagai suatu tantangan
terberat, karena di sini menjadi suatu bukti bahwa Anda telah menguasai dan mampu
melewati tahap-tahap sebelumnya.


- Selamat Mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih Profesional –

PERENCANAAN KARIR SEJAK DINI

Tahap-tahap Perkembangan KarierMenurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:- Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)- Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)- Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)
Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau pengalaman. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral.
Tahap tentatif dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni: (1) sub tahap Minat (Interest); (2) sub tahap Kapasitas (Capacity); (3) sub tahap Nilai (Values) dan (4) sub tahap Transisi (Transition). Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Pada sub tahap minat (11-12 tahun) anak cenderung melakukan pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja; sedangkan pada sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14 tahun) anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya. Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai; sedangkan pada sub tahap transisi (17-18 tahun) anak sudah mampu memikirkan atau “merencanakan” karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan.
Pada usia perguruan tinggi (18 tahun ke atas) remaja memasuki tahap reasiltis, di mana mereka sudah mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin dikejar. Oleh sebab itu pada tahap realistis seorang remaja sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif. Tahap realistis dibagi menjadi 3 (tiga) sub-tahap, yakni sub-sub tahap (1) eksplorasi (exploration), (2) kristalisasi (chystallization), dan spesifikasi/penentuan (specification). Pada sub tahap eksplorasi umumnya remaja mulai menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada tahap tentatif akhir. Mereka menimbang-nimbang beberapa kemungkinan pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, namun mereka belum berani mengambil keputusan tentang pekerjaan mana yang paling tepat. Pada sub tahap berikutnya, yakni tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap dengan pekerjaan/karier tertentu. Pergaulan sangat mempengaruhi pemilihan karier meskipun belum final. Akhirnya, pada sub tahap spesifikasi remaja sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tentang karier yang akan dipilihnya.

Sumber : http://farhanzen.wordpress.com/2007/12/28/perlunya-perencanaan-karir-sejak-dini/

CAREER PLANNING

Keberhasilan ataupun kemandegan karir bisa bermula dari diri karyawan sendiri dan dapat pula disebabkan oleh manajemen perusahaan yang tidak mendukung pengembangan karir karyawan. Sebagai karyawan, Anda tentu tidak dapat dengan mudah mengubah manajemen perusahaan agar karir Anda berjalan mulus. Lalu apa yang dapat Anda lakukan apabila karir Anda berhenti di tempat? Tulisan berikut ini akan memberikan beberapa alternatif tindakan yang dapat Anda lakukan dalam merencanakan karir.
PERSIAPAN KE POSISI YANG LEBIH TINGGI
Para eksekutif yang berhasil tidak mengandalkan orang lain untuk mengelola karir mereka. Mereka lebih mengutamakan kerja keras dan kemampuan dalam meraih kesempatan. Senada dengan ini, kemandegan karir seseorang sering disebabkan oleh kepasifan orang tersebut dalam mengelola karirnya. Jika Anda merasa dikecewakan perusahaan karena telah bertahun-tahun bekerja, sementara promosi atau peningkatan karir tidak kunjung datang, Anda perlu lebih aktif memanajemeni karir melalui tiga tindakan berikut ini.
Pertama, menganalisis dan meningkatkan kompetensi Anda.
Kompetensi di sini berarti mempunyai kemampuan dan sikap yang matang, bukan hanya mempunyai masa kerja yang paling lama. Misalnya, Anda seorang supervisor yang telah menduduki posisi tersebut bertahun-tahun dan tidak juga naik jabatan atau pangkat. Anda perlu introspeksi diri: apakah Anda telah berfungsi sebagai supervisor yang baik? Apakah Anda mempunyai kemampuan teknis dalam bidang anda, mampu memimpin bawahan serta mengambil keputusan secara tepat? Apakah sikap anda menunjukkan sikap seorang pemimpin yaitu penuh inisiatif, dapat menjadi teladan dan dapat bekerjasama dengan baik?
Kedua, mengembangkan diri ke arah pemilikan persyaratan jabatan yang diinginkan.
Seorang karyawan yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya saat ini belum dapat dipastikan bahwa ia akan berhasil menangani pekerjaannya mendatang. Oleh karena itu, agar muncul sebagai karyawan yang berpotensi dipromosikan ia harus mengembangkan diri untuk dapat memiliki persyaratan tersebut. Seseorang dapat meningkatkan diri melalui pelatihan, bahan bacaan maupun dengan mempelajari pengalaman orang-orang sekitarnya yang telah berhasil. Jika memungkinkan ia dapat secara langsung belajar dari atasannya (mentoring) teknik-teknik yang ingin ia kembangkan. Jadi, bila Anda ingin meraih posisi tertentu, Anda harus menjadi orang yang paling siap menduduki posisi tersebut karena dengan demikian atasan Anda akan melihat bahwa Andalah orang yang paling tepat untuk dipromosikan.
Ketiga, menciptakan nilai tambah (plus) untuk memperlancar jalan ke posisi yang diinginkan.
DR. Schwartz (The Magic of Thinking Big) menyatakan bahwa salah satu rahasia keberhasilan adalah kebiasaan bertindak sebagai pengambil inisiatif atau sukarelawan. Misalnya: seorang wiraniaga sebuah perusahaan farmasi menemukan kelemahan perusahaannya yaitu tidak mempunyai data-data tentang konsumen pengguna obat. Ia kemudian membicarakan perlunya penelitian tentang pasar kepada semua orang. Mula-mula ia tidak didengar, tetapi ia benar-benar terobsesi oleh gagasannya sehingga memberanikan diri menemui pimpinan perusahaan. Ia minta ijin untuk menyiapkan laporan bulanan tentang fakta-fakta pemasaran obat dari berbagai sumber. Wiraniaga ini terus melakukan hal tersebut sampai akhirnya manajemen dan wiraniaga lain merasa benar-benar tertarik. Setahun kemudian ia memulai penelitian pasar dan dibebaskan dari tugas-tugas rutin. Lima tahun berikutnya sang wiraniaga menjadi direktur penelitian pasar di perusahaan menengah tersebut.
Perusahaan dapat memfasilitasi agar karir Anda berjalan dengan baik, tetapi Andalah yang menentukan kelancaran karir Anda. Mudah-mudahan tulisan di atas dapat membantu Anda menghadapi kesulitan karir Anda saat ini atau mendatang.


Sumber : http://www.lppm.ac.id/)