“Kedewasaan bukan diukur dari usia, namun dapat dilihat dari cara kita
menjalani dan menyelesaikan masalah hidup”
Suatu hal yang nyata, bahwa sikap akan menentukan perilaku yang dilakukan, dan juga memainkan peran yang penting dalam membentuk kepribadian kita.
Kita dapat memprediksikan, jika seseorang memiliki sikap yang positif dan lurus, ia juga akan melakukan segala aktivitasnya dengan positif. Jadi sikap di sini merupakan pondasi utama dan dapat mencerminkan tingkah laku / perilaku seseorang.
Namun daripada itu perlu juga menyikapi dengan bijak bagaimana sikap dan pengaruh luar lainnya dapat mempengaruhi perilaku kita. Jangan sampai kita terjebak pada sikap prinsip yang akan menuup akses dengan dunia luar. Maka dar itu diperlukan sikap yang mudah beradaptasi dan fleksibel terhadap lingkungan.
Sikap adalah suatu keyakinan, perasaan, dan kecenderungan yang relative stabil terhadap sesuatu yang disebut obyek sikap. Sikap memiliki tiga komponen utama yaitu : keyakinan evaluatif mengenai obyek, perasaan mengenai obyek, dan juga kecenderungan perilaku terhadap obyek. Kita akan bahas satu per satu tiga komponen utama tersebut.
Keyakinan di sini meliputi fakta-fakta yang terjadi, opini dan pengetahuan umum kita terhadap obyek. Perasaan meliputi sikap benci, suka, tidak suka, dan sikap-sikap serupa lainnya. Kecenderungan perilaku mencakup kecenderungan kita untuk bertindak dalam cara-cara tertentu terhadap obyek-untuk mendekatinya, atau menghindar daripada obyek tersebut.
Tiga komponen di atas saling melengkapi dan konsisten satu sama lain. Sebagai contoh permainan emosi, jika kita punya perasaan positif terhadap sesuatu, kita cenderung punya keyakinan positif terhadap hal positif tersebut dan yang pada akhirnya kita akan berperilaku positif terhadap obyek tersebut. Namun hal tersebut tidak berarti setiap tindakan kita akan mencerminkan secara akurat sikap-sikap kita. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengembangkan sikap positif tersebut sehingga hal yang sama akan tercermin dari perilaku kita.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita dapat mengembangkan sikap sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Jawabnya adalah sikap akan terus berkembang selagi dia juga berkembang. Tapi tidak ada orang yang perkembangannya terpisah dari kehidupan orang lain. Setiap orang adalah makhluk sosial, yang mau tidak mau memerlukan orang lain. Dan dalam perjalanan hidupnya manusia pasti tak luput dari masalah dan pergulatan batin dalam hidup. Nah, lewat masalah dalam hidup kita dapat menemukan jawaban terhadap proses pengembangan sikap. Orang mengembangkan sikap yang baik terhadap obyek yang menjadi sasarannya, dan orang akan mengembangkan sikap yang tidak baik terhadap segala obyek yang akan menghalangi sasaran utama dalam hidupnya.
Sikap seseorang memiliki instrument “surplus”. Seseorang mengembangkan sikap sebagai respons terhadap masalah dan berusaha untuk memenuhi keinginan.
Sikap manusia adalah permanent, sikap tersebut akan melekat dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang berbeda guna memenuhi keinginan dan target utama.
Dari uraian di atas, kita mendapat satu faktor penting yang dapat membentuk sikap adalah : pemenuhan keinginan. Sikap di sini bukan hanya memberi makna bagi dunia seseorang, namun sikap akan berusaha melayani seseorang dalam usaha mencapai tujuan. Satu sikap tertentu dapat memenuhi berbagai tujuan, dan keinginan yang berbeda dan dapat melahirkan sikap yang sama.
Sikap bukan hanya berkembang dengan melayani keinginan, sikap juga dibentuk oleh informasi yang diterima. Sikap akan dibentuk atas dasar fakta-fakta yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Namun tidak semua sumber yang menjadi informasi menunjukkan ke arah kebenaran terkadang banyak beredar berita palsu, dan jika informasi tersebut telah teracuni oleh berita palsu maka kita akan susah membedakan., dan akan berakibat menyesatkan dan akan beresiko tertipu. Pada akhirnya, jika tidak ada fakta yang ditemukan, maka kita harus menciptakan “fakta” sendiri.
Kita dapat mecari fakta sendiri yang benar dan akurat dari sumber yang baik antara lain dari Guru, dosen, Koran, buku, TV, Radio yang menyajikan sesuatu yang benar. Namun sumber informasi tersebut juga tidak lepas dari kepalsuan, maka dari itu untuk menguatkan fakta, informasi yang terbaik adalah lewat pengalaman yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Jadi benar apa kata pepatah selama ini yang selalu mengatakan: “Pengalaman adalah Guru yang terbaik”
Pengalaman dalam hidup dapat kita temukan jika kita mau membuka diri dengan lingkungan, dan bersosialisasi dengan baik. Karena sosialisasi yang baik memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap. Kita dapat memberikan masukan dan juga menerima masukan atau informasi dari orang lain tentang fenomena / kejadian yang terjadi di luar langsung dari pengalaman orang-orang. Dari informasi tersebut kita harus dapat memilih, karena mungkin ada sikap yang sesuai atau tidak sesuai juga. Maka dari itu, pembentukan sikap kita akan menjadi kompleks dan akan ditemui banyak cara untuk dapat mengembangkan sikap.
Apakah Sikap Anda Positif?
1. Saya selalu mempertimbangkan perasaan semua orang ketika memutuskan masalah-
masalah yang berkaitan dengan kelompok
Ya / Tidak
2. Saya percaya bahwa semua orang akan menerima apa yang saya putuskan
Ya / Tidak
3. Saya percaya bahwa pelan tapi pasti akan mengarah pada kemenangan
Ya / Tidak
4. Rendah hati itu sesuatu yang agung
Ya / Tidak
5. Saya dapat mencapai apa yang saya impikan
Ya / Tidak
6. Semua orang punya potensi untuk melakukan apapun dari segala sesuatu
Ya / Tidak
7. Semua upaya selalu memperoleh imbalan positif
Ya / Tidak
8. Semua lahir untuk memenuhi suatu tujuan dalam hidup
Ya / Tidak
9. Dengan senang menerima kritik adalah kunci sukses
Ya / Tidak
10. Saya sangat percaya pada pepatah bahwa hewat waktu hewat biaya
Ya / Tidak
11. Saya selalu berterima kasih kepada semua orang atas kebaikan-kebaikan yang mereka
lakukan terhadap saya
Ya / Tidak
12. Saya suka membaca dan menulis di waktu luang
Ya / Tidak
13. Kebanyakan teman saya lebih baik daripada saya
Ya / Tidak
14. Saya menyukai tugas-tugas yang diberikan kepada saya
Ya / Tidak
Sekarang saaatnya Anda bisa cek jawaban. Jika ya, beri 1 poin dan setiap jawaban tidak beri 0 poin. Jumlahkan poin-poin yang Anda peroleh.
Poin / Skor
Arti
>11
Anda punya sikap positif
5-10
Anda punya sikap netral
0-4
Anda punya sikap negatif
Mengembangkan Sikap Positif
Memiliki sikap positif sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan kepribadian. Jika Anda tidak lulus tes, sikap Anda jangan berkecil hati. Anda dapat
mengembangkan sikap positif dengan mengucap syukur dan mengatakan bahwa Anda
masih diberi kesempatan untuk dapat memperdalam atau meningkatkan kemampuan Anda. Ini mungkin mudah dilakukan, namun memerlukan ketulusan, dedikasi, dan konsistensi. Kebutuhan Anda untuk mencapai sesuatu akan menentukan dan mengantar
ke gerbang kesuksesan.
Berikut ini ada beberapa trik / trik yang dapat membantu langkah Anda untuk dapat mengembangkan sikap positif :
1. Ubahlah Gaya Perseptual Anda
Kita melihat dunia melalaui kaca mata kita sendiri. Kita melihat kebaikan dan keburukan. Kita melihat keindahan dan kejelekan. Kita juga akan mengalami
keberhasilan dan kegagalan. Tapi sebenarnya apa yang kita lihat tidak selalu
merupakan realitas. Kita melihat apa yang kita rasakan dari dalam diri kita dan juga
apa yang ingin kita lihat. Persepi kita mencerminkan siapa kita dari dalam. Sikap,
keyakinan dan perasaan memaksa kita untuk mencari hal-hal yang konsisten di dunia
luar. Perhatian kita menjadi selektif dan kita tidak melihat realitas dalam totalitas tapi
hanya bagian-bagian saja. Informasi semacam itu bukan hanya merugikan kita tapi
juga orang lain yang berhubungan dengan kita. Kita harus belajar untuk memandang
situasi dalam totalitas dan kemudian menimbang kelebihan dan kekurangan sebelum
kita membentuk opini. Singkatnya, kita hars mengubah focus perhatian kita. Lihatlah
sisi baik sesuatu dan orang di sekitar. Kita semua punya kelemahan tapi kekuatan
kitalah yang menjadi titik terpenting. Kita harus mengidentifikasi dan
mengembangkan potensi kita dan orang lain untuk mencapai kehidupan yang efektif.
***
2. Hitunglah Keberhasilan-Keberhasilan Anda-Sebutkan satu per Satu
Hitunglah keberhasilan-keberhasilan Anda dan sebutkan satu per satu dan Anda
akan terkejut melihat betapa banyak yang telah dilakukan oleh orang lain untuk diri
Anda.Kebanyakan kita punya kecenderungan untuk memikirkan dan mendaftar sesuatu yang tidak dilakukan orang lain untuk kita. Kita tentu unya pengharapan-pengharapan
dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita harus menempatkan diri kita
sendiri di tempat mereka dan kemudian pikirkan apakah hal itu mungkin. Sebagai
contoh: Anak-anak sering mengajukan tuntutan yang tidak perlu terhadap orang tua tapi orang tua tidak selalu memenuhi kebutuhan. Bukan berarti orang tua tidak mencntai anak-anak mereka, tapi mereka menggunakan kebijaksanaan dan bertindak di dalam jalur keterbatasan yang mereka telah buat. Demikian pula, ketika target utama kita tidak terwujud, kita tidak sepatutnya menggerutu. Kita harus dapat berani menerima tantangan dan resiko yang buruk sekalipun, dan kita selayaknya harus berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah dilakukan untuk kita di masa sekarang dan kita harus terus berjuang melakukan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Karena itu kita harus mengembangkan sikap berterima kasih.
***
3. Pendidikan moral merupakan keharusan
Apakah Anda melek huruf? Apakah Anda terdidik? Dua pertanyaan ini mungkin kelihatan sama bagi Anda, tapi sebenarnya tidak. Ada perbedaan besar antara melek huruf dan pendidikan. Sebagian orang mungkin buta huruf namun terdidik. Orang yang melek huruf adalah orang yang dapat membaca dan menulis. Sementara orang yang terdidik adalah orang yang telah menerima pelatihan mental dan moral.
Kita harus punya moral. Masyarakat kita tidak menerima amoral. Kita harus mendidik diri kita sendiri dengan apa yang secara moral benar. Kita harus memperkuat super ego kita- yang merupakan representasi internal dari nilai-nilai dan ide-ide tradisional masyarakat dan yang membuat kita tahu mana yang benar dan yang salah serta menilai diri kita sendiri dan orang lain.
***
4. Kembangkan Perasaan Positif tentang diri Anda
Dalam istilah psikologi perasaan tentang diri sendiri dikenal dengan istilah harga diri. Harga diri yang tinggi-perasaan bahwa dirinya patut dihargai sangat bermanfaat.
Orang yang merasa baik tentang diri mereka sendiri jarang terkena penyakit kronis atau susah tidur di malam hari, tidak mudah jatuh karena depresi atau tekanan, dan lebih bahagia dalam menikmati hidup ini.
Orang dengan harga diri yang rendah tidak selalu memandang dirinya tak berharga atau jahat, tetapi mereka tidak punya hal-hal baik untuk dikatakan pada dirinya sendiri. Bersikap pesimis, dan kata-kata yang sering dikatakan: “Saya susah mengerjakan ini.” “Saya tidak bisa.” “Sudahlah.” Harga diri semacam ini sangat mengerikan dan berdampak buruk bagi fisik maupun psikologis.Mereka akan rentan menderita stress dan depresi, selain itu juga dalam hidupnya tidak dapat tenang selalu dirudung kecemasan.
Dengan demikian sangat penting bagi kita untuk menghargai sisi-sisi baik kita, menerima kelemahan-kelemahan kita dan bertindak untuk memperbaikinya. Mencintai diri sendiri adalah awal menuju optimisme dalam memandang hidup.
***
5. Gunakan Kebijaksanaan Anda
Kita semua dianugerahi kemampuan untuk bertindak dengan penuh tujuan, untuk berpikir rasional dan menghadapi lingkungan dengan seefektif mungkin. Kita harus punya tujuan (goal) dan arah yang jelas dalam kehidupan. Aktivitas-aktivitas yang kelihatannya menarik tapi menyesatkan mungkin menggoda kita untuk mengubah jalur kita. Namun ingat bahwa Anda punya misi dan tujuan yang harus dicapai dalam kehidupan. godaan mungkin menyenangkan tapi Anda punya janji yang harus ditepati dan jarak yang harus ditempuh sebelum Anda mencapai tujuan. Di bawah ini ada contoh ilustrasi goal yang harus dicapai seseorang yang ingin lulus kuliah tepat waktu.
JAUH DARI TARGET
(>5 tahun)
DI LUAR TARGET
(> 4-5 tahun)
TARGET UTAMA
(3-4 tahun)
Gambar : Lingkaran Target
Anda harus berikir rasional dan konsentrasi penuh agar target utama dapat tercapai. Rasio dan pengertian sangat penting bagi pengembangan sikap positif. Kita harus memanipulasi lingkungan kita dengan efisien untuk mencapai tujuan. Kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk menilai baik dan buruk. Dan jika kita ingin dapat mencapai sasaran sesuai dengan target utama kita harus dapat ambil segala sesuatu yang bernilai baik, positif, dan memberikan motivasi yang mendorong terlakasananya target utama.
***
6. Cintai Pekerjaan Anda
Kita semua punya aktivitas atau pekerjaan apapun profesinya kita harus jalani. Betapa sulitnya pekerjaan yang kita ambil, kita harus ambil resiko di dalamnya jika ingin sukses. Kita mungkin menyukai atau bahkan benar-benar sudah malas dengan rutinitas yang itu-itu saja. Tapi bagaimanapun pekerjaan itu harus tetap Anda lakukan. Jika kita telah punya perasaan negative terhadap pekerjaan, maka segala rutinitas yang dijalankan akan terasa berat dan menyulitkan. Berusahalah untuk membangkitkan minat. Berusahalah untuk mengerjakannya dengan cara berbeda. Ini bukan hanya akan meningkatkan kinerja tapi juga memicu timbulnya kreativitas baru pada diri Anda.
Strategi terbaik untuk melakukan pekerjaan yang kurang menarik minat Anda adalah dengan mengerjakan terlebih dahulu apa yang penting dan mendesak, dan akhirnya Anda akan menyadari bahwa Anda punya potensi untuk dapat melakukan pekerjaan yang sulit dan tidak mungkin dikerjakan ternyata Anda dapat memberikan yang terbaik, menyumbangkan pikiran di dalamnya.
Sikap Anda dalam melihat sesuatu itulah yang bertindak sebagai kekuatan di balik pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan Anda. Dengan berpikir positif, maka hasil kerja Anda akan positif.
***
7. Awal yang baik adalah setengah dari kemenangan
Setiap hari ketika Anda bangun dari tidur. Apa yang sering Anda ucapkan dalam hati kecil? Ada 2 pilihan : Pilihan yang pertama : “Ohh, sudah pagi lagi, aku disibukkan dengan rutinitas yang sama.” atau pertanyaan yang kedua : “ Terima kasih Tuhan, Pagi hari siap aku jalani dengan agenda dan kejadian yang berbeda dengan hari-hari kemarin.”
Dari 2 pernyataan di atas ada kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan tersebut : Dari pernyataan pertama mengisyaratkan bahwa seseorang memiliki pandangan yang pesimis dalam memandang kehidupan ini.
Dan dari pernyataan kedua terlihat dengan jelas bahwa Anda memeliki sejuta keinginan mengubah dunia untuk hari ini, dapat memberikan sumbangan tenaga dan otak untuk dunia. Anda merasa dibutuhkan banyak orang dan bahkan terkadang Anda merasa waktu yang Tuhan berikan 24 jam masih kurang karena banyaknya kesibukan dan variasi pekerjaaan yang dapat Anda lakukan.
Anda merasa optimis dalam memandang hidup. Segala tantangan mampu Anda lewati, malah dengan adanya masalah baru Anda semakin tertantang untuk lebih maju. Ketika Anda mampu melewati dan menyelesaikan satu masalah, Anda merasa bangga karena telah berhasil melewatinya dan dengan siap Anda akan diperhadapkan dengan tantangan yang lebih sulit, dan pastinya Anda merasa yakin akan berhasil melewatinya.
Bagi mereka yang berpandangan seperti orang-orang yang mengambil pilihan kedua menganggap hidup ini seperti menaiki tangga, step by step dilalui, menjadi lebih tinggi dengan tanggung jawab yang lebih besar. Mereka juga tidak merasa patah semangat atau menyerah ketika gagal dalam suatu kasus atau masalah, mereka semakin lebih penasaran dengan situasi seperti itu, dan mencoba dengan usaha keras untuk menyelesaikannya dan meraih kemenangan.
Setelah itu menjadi lebih matang dalam menghadapi masalah hidup dimanapun Anda berada, entah di lingkungan kerja, dalam keluarga, organisasi kemasyarakatan, ataupun di tengah masyarakat.
***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar